Doamu merembes pada tanah tandus
Menyusuri celah dosa yang terhimpit batu petaka
Rintihmu di kamar pesakitan menembus batas Arsy menggerakan pena taqdirmu
Aku menyaksikan tatap dan nafas terakhirmu sebelum kau berpamitan pulang menuju ke abadian

Oleh:

AD.
Jakarta, Indonesia.

TAMAT.