Ya Rabbi
saat kutekuk lutut si hadapan-Mu
terdengar suara bisik berkumandang
aku rasakan seribu nikmat
dalam nafasku bertelagah
mencari rindu cintanya dan cinta-Nya
selafaz kata sayang aku nantikan
dalam hujan yang kehujanan.

Aku tadahkan tangan di antara
bilah hujan yang menikam mataku
lalu turun ke hati; dari pipi
apa barangkali nafasku hampir
pada lautan hayat yang bergelombang
menjadikan layar hidup bercempera
kemudian mati mengusung cinta
yang tiada bertepi.

Aku berkali-kali memanggil-Mu
hingga aku letih bertelut
aku jenuh dalam sunyi yang sunyi
aku terbakar dalam api yang berapi
terlentang aku didasarnya rindu
yang pelan-pelan membunuh aku
sungguh aku rindukan bulan manis.

Ke mana nanti aku sandarkan asaku
setelah aku kehilangan cinta dia
setelah aku kehilangan pundak-Mu
untuk aku lepaskan keluh-kesahku
aku rindukan dia dan Dia
yang aku nantikan wajah kekasihku
sebelum aku kembali ke pangkuan-Mu.

Oleh:

ALOYINDRA
Sepang, 120423

TAMAT.