Aku duduk di pinggir kali dan menulis sajak-sajak puisi, ada tiga ekor cicak menempel di tembok warung makan sepupu, sementara di tempat dudukku tak ada nyamuk. Seorang lelaki berjalan menyebrangi jembatan dan melihat jalanan ramai, motor lalu lalang, mobil lalu lalang, dan tak ada yang ditemukannya ia tanpa tujuan dan kembali ke rumahnya.
Di halaman rumahku selalu ada gerbang pesantren, santri-santri yang dibina saudara-saudaraku, taman mini yang berisi flora dan fauna, sementara aku masih duduk dan mengisap kembali rokok dan memikirkan tujuh belas perempuan yang berbeda-beda.
Kini aku semakin menyadari usiaku, barangkali tak ada obat bagi manusia menua. Orang-orang telah lama meninggalkan dan menanggalkan kesendiriannya.
Tetapi, perempuan-perempuan di masa laluku tak bisa dilupakan, sambil bersender di gubuk posko dan memegang sebatang pohon yang tak aku tau namanya apa.
Ada seorang perempuan yang tiba-tiba melihatku, aku tidak mengenalinya sama sekali. Sambil membawa motor dan pergi.
Sementara, puisi masih ingin aku tulis, ketika malam ini rasanya aku masih saja mengingat Jakarta, Tasikmaya, Bandung, Garut, Yogjakarta sebagai tempat-tempat yang dahulu pernah dijelajahi sebab pendidikan yang ditempuh sebagai bekal hari ini.
Sebelum aku melupakanmu Ayah, aku pernah mengingat bahwa uang adalah bayangan, sementara kelak aku menabahi ibadahku yang kemelut dalam pertikaian duniawi.
Terlepas dari cara dan gaya, cinta menjagaku sebagai sepasang nahkoda dalam perahu kecilku ini.
Aku bertanya kepada tujuh belas perempuan di masa laluku, mungkinkah aku yang bersalah meninggalkanmu atau kau yang meninggalkanku. Terlepas dari itu, aku dan kau telah mengerti dan memahami kehidupan ini sebagai sikap dewasa.
Kini, aku duduk dan menyadari jalan kehidupanku. Dan kini, aku menerima jati diriku, tanpa kegelisahan aku diam dan menyaksikan kesendirianku.
Lalu, aku mengirim sajak-sajak ini, agar ia dikenal sebagai puisiku. Tetapi, sudahlah. Ini hanya sebuah kata-kata, maknanya adalah dirimu.
Oleh:

ABDUL JALAL HM
Tangerang 27 November 2002
TAMAT.