Pertama kalinya aku datang, Chril.
Kilometer demi kilometer terlewat sudah
‘kubakar rokok ke sekian
berjalan lamban, bersiulan.
Sore yang lewat sedikit berbeda
jakarta lebih damai hari ini
cakrawala penuh warna
kicau pelan burung gereja
serupa Chopin dan nocturne-nya.

Akhirnya aku datang, Chril.
Ada yang gempita di jiwaku
namamu, sajakmu
semangat itu
serupa prajurit di masamu yang bergenderang bertalu
menjaga malam, meredam kelam
dan di jalanan jakarta terdengar samar:
Tikamkan pedangmu hingga ke hulu
pada siapa saja yang mengairi kemurnian madu!

Dan kau menyala di jiwaku, Chril.

Oleh:

M I Firdaus
Karet Bivak, Jakarta, 10 Maret 2022

TAMAT.