Sayembara Puisi 22222 (Sajak dan Pantun)

  1. Hadiah:
    Hadiah Ke-1: RM222.22.
    Hadiah Ke-2: RM222.22.
  2. Genre:
    (a) Ada satu kategori sahaja: Sajak/Pantun. Kita akan cari cara menandingkan dua genre ini nanti.
    (b) Sesuatu karya boleh dibentuk daripada salah satu atau oleh kedua-dua genre yang berkenaan.
  3. Kepanjangan: Bebas.
  4. Tema spesifik: Bebas.
  5. Tarikh Tutup: Selasa 22.2.2022 @ 11:59:59 PM.

(A) PENYERTAAN @ GaksaAsean@gmail.com

A63. (Sama dengan A17)

A62. (Sama dengan B43)

Sudahi Sedihmu Mari Seduh Kopimu

Gerimis 
hari-hari meringgis tangis yang akhirnya menjadi diksi

tanpa alpa permisi air matamu tak mengenal sepasang semut itu yang kian hari iri

Kau semat pada sajak pada kembang
pada bunga yang mekar mengajak kenangan yang membangkang

Dansa
Dansa
Diksi
Kenangan yang melamun
tak menepis tangisan
Dansa
Dansa
Diksi

sudahi saja sedihmu
mari seduh kopimu dan dengarkan lagu indie
jika memahami maknanya kau temukan penyemangatmu!

Ah, manis yang akhirnya ampas
kekasihmu di rampas!

Abdul Gani.
Malang 2021

A61.

PANTUN NASEHAT

Burung Dara burung merpati 
terbang rendah depan jeruji
Wahai kaum pemuda-pemudi
Janganlah mudah mengobral janji

Merah warnanya si buah manggis
buahnya putih berbiji-biji
Janganlah suka berkata manis
tebar pesona ke sana-sini

Pergi ke rawa lewati titi 
titinya kayu bukanlah bata 
Kaum hawa teguhlah hati
jangan tergoda rayuan kata

Nina Melina
Batam, 22 Pebruari 2022

A60. (Sama dengan A58 dan B40)

A59.

KITA PERNAH DI SINI

kita pernah di sini, di derai bunga bunga hujan, membujuk dingin dengan secangkir kopi, menumbuhkan tawa di sela sela riuh pengunjung cafe, menciptakan cinta yang riang dan manis dari sepotong red velvet, menyusun keping keping malam, tak menghiraukan daun daun cemara yang kedinginan di beranda..

kita pernah di sini, menjauh dari tatapan ilalang, menghangatkan genggam, menyusun cahaya, mengejar rindu, memotret senyuman, menyimpan aroma tubuhmu di bawah rembulan dan membiarkan pagi jengah menunggu kita yang tak pernah jemu bercinta…

kita pernah disini, menulis puisi tentang hiruk pikuk emosi, tentang bising pertengkaran, tentang sore yang kehilangan perbincangan, laut yang ditinggalkan rembulan, namun kita juga memiliki waktu yang mencatat setiap pelukan, memejamkan tubuh malam, menyeduh renyah percakapan, menonton Lee Minho dan Park Shinhye berciuman dalam drama Korea yang membuatku tak sabar untuk mempraktekkannya denganmu..

kita pernah disini, menikmati panas kota Jakarta, menyantap senja bersama secangkir kopi hitam dan sepiring pisang goreng, menyusuri jalan Sabang, nongkrong di Taman Ismail Marzuki, menyeberang ke Stasiun Cikini, duduk di warung Mang Asep, lalu melotot kepedesan saat segerombolan cabe rawit dalam semangkok mie instan meninju lidah kita..

tentu saja ada Bandung, kotamu, mengarungi gairah lampu lampu yang mekar diantara dingin dan gerumbul daun yang malu malu, selfie di depan Gedung Sate, menghidupkan malam di sepanjang jalan Dago, memaksa wedang ronde menemani obrolan kita juga meminta siang memperlambat tidurnya agar matahari tetap meranum di hati kita..

kita pernah disini, menetes diantara detik rindu, menyaksikan angin menghilang di balik bukit, menatap derai cerita yang berkejaran di rumah rumah pinus, membuat iri Galih dan Ratna, menimbulkan cemburu Dilan serta Milea, dan membuat pungguk semakin patah hati, lalu memutuskan untuk melupakan rembulan..

kita pernah disini.. diantara puisi dan sepasang kalimat Cinta..

by: ossiehelmi 

A58. (Sama dengan A60 dan B40)

Rumah Orang Rantai

Suatu hari di Rumah Orang Rantai
dalam basah pagi,
riang kicau burung gereja
kucium aroma luka dari tembok-tembok tua
bisu tanpa kata

Di kota kecil ini, di jalan Pahlawan ini
: Jeil  – Huis Van Behauring, nama diberi
rumah tahanan, dikenal kejam dan ngeri

Ini bangunan bersejarah,
tinggalan kolonial Belanda
awal mula dibina
1883, sebagaimana ternokhtah

Asisten Residen E.H Doorleben membangunnya
dengan megah
sebagai kantor pemerintahan,
juga tempat pengasingan, penyiksaan
bagi tahanan dan para pejuang

Di penjaralamayang masih menyisakan bengis
kan kejam,
terbayang  aku akan kisah luka itu
kisah Yusuf dan Baqar dengan kaki dan tangan dirantai,
menanggung siksa – tersebab berjuang
mengusir Belanda dari subur tanah pusaka

Suatu hari di Rumah Orang Rantai
dalam langkah kaki nan gontai
kutatap puing-puing luka,
kisah dan sejarah kita yang patah

Huis Van Behauring,
Bengkalis, 2022

Marzuli Ridwan Al-bantany

A57. (Sama dengan B39)

Sebuah Kisah Ketika Langkah Menemukan Dua Arah Jalan yang Berbeda

mungkin hanya sajak-sajak inilah yang setia menemaninya
bahkan paling setia!
bisik hatinya seraya mengingat kenangan
sementara satu persatu mulai beranjak dari ingatan duka itu
seseorang atau bahkan lebih
sengaja memberikan jalan untuk ditapaki
___ tanpa ada pesan
atau
jikalau ada pesan;
hanya menyuruhnya agar terus berjalan
___ tanpa ada tujuan

kabar-kabar masih terus menghampiri
tiadakah kabar baik untunya?
atau
kabar baik apakah yang ingin ia bagikan?
sementara,
dalam kesendirian hanyalah cerita sunyi
tidak ada yang menarik dari kebisuan!
bantah hatinya diam-diam sudah lelah merayu langkah
untuk terus berpijak
namun, tiada penyesalan dalam dirinya
sebab langkahnya tidak ada yang menghentikan
sesuatu paling diam menjadi kekuatan
___ memberi pesan, mencari tujuan
sejenak diingatnya kembali runutan kisah
sepanjang langkah perjalanan
dirinya menemukan dua arah jalan yang berbeda
pastinya, dirinya takkan lagi mengulang duka
pada salah satu jalan itu.

De Eka Putrakha
bandung, 22.2.22

A56.

Bukan Maksud

Bukan maksudku untuk dingin padamu
Hanya aku belum mampu untuk sehangat dulu
Bukan maksudku menolak maafmu
Tapi coba beri aku waktu walau sekejap lalu

Aku merindukan setiap inchi darimu
Bahkan deru nafasmu pun membuatku kelu
Dalam seperti hembusan angin yang berlalu
Merasuk kedalam diriku yang sangat menginginkanmu

Aku, kamu, kita itu satu
Wahai kekasihku
Tapi memang bukan maksud diriku
Unuk menjadi dingin padamu

Oleh: Felda Rahayu
23.02.2022

A55. (Sama dengan B37)

Pohon nangka di tepi kali
Daun terjatuh dalam genangan
Tarikh langka hanya sekali
Menulis sastra untuk kenangan

Sumur di ladang kering airnya
Hendak ke danau jalan berliku
Umur manusia ada batasnya
Tulislah karya menjadi buku

Pergi ke ladang cari pepaya
Melihat monyet bertingkah lucu
Jangan bosan terus berkarya 
Akan dibaca anak dan cucu

Orang buta minta dituntun
Ternyata dia bersandiwara
Ada lomba sajak dan pantun
Semoga berjaya jadi juara

Asep Wahyuningrat
Serang, Banten,
22-02-2022

A54. (Sama dengean B36)

PELAJARAN HIDUP
*
Sudahkah kau ditemukan
Oleh kegelapan
Berjalan dalam ibun dan lingkar
Dan di gemuk pipi, anak-anak hujan yang talai
Melangsai sungai
Terpekur dalam jemala
Menyusur rimbun kemauan

Sudahkah kau menemukan
Rutinitas kehilangan
Sibuk jiwa menggawang-gawangkan takdir
Coba jadi lain
Biar tak sekedar coretan, biar tak dicoret
Asal saja dipamer-pamerkan
Ziarah kelesah

Sudahkah saling menemukan
Bukan dalam semarai gembira
Jadi gemul usai tanganmu diusap segala sumber
Namun dari luka dan bekas
Yang tunggal, yang tinggal

Sudahkah kau mencari betul
Agar tak senggang menyambut zaman
Yang kelak mengepakkanmu
Jadi pecahan?


Dee Hwang
29 April 2020 – 11.24 WIB

A53.

HITAM DAN PUTIH

Butuh berapa lama untuk menyalakan api rindu yang memilin dalam sulur waktu?
Beragam cerita telah menyapa di antara jalan yang terlalui
Di bait-bait yang mendedahkan rasa

Bergerak tertatih membawa sekuntum pesan yang tak pernah usai tertuliskan
Nyala pesona mengalir dalam ranting ranting yang berbalut asmara
Lalu menabur hangat

Dan cinta mulai menebar racun, hitam dan putih mulai kabur
Sajak yang menghentak membuat  gelombang memainkan riaknya
Tak ada ruang untuk saling cakap dalam kisaran waktu
Nada yang tertinggal tak senada lagi 

Denting Kemuning
Surabaya, 22022022

A52.

22 2 22

Pukul 22 aku belum tidur
Belum bisa tidur
Sejak kemarin nganggur
Sejak kemarin takada tempe

Tanpa tempe gerobak gorenganku jadi aneh. Langka kedele tidak ada tempe. Benarlah kita bangsa besar. Bukan bangsa tempe. Tidak akan mengemis. Tidak akan minta-minta. Apalagi minta bantuan. Dengan embel-embel ini itu. Dengan syarat ini itu
Tapi lacur. Kita bergantung impor kedele. Benarlah subur kang sarwa tinandur, tetapi belumlah murah kang sarwa tinuku. Sempat bingung minyak curah melambung tinggi. Bahwa sempat disubsidi, murah tapi langka seperti satwa di suaka. Mana omzet sudah lama nyungsep karena pandemi. Pekerja dipehaka. Mal sepi

Pukul 2 belum juga bisa tidur.  Tempe mogok sampai Rabu. Mungkin saja sampai Kamis. Dan seterusnya tidak ada tempe. Dompetku sudah turun. Sekarang terjun bebas

Sekarang tanggal 22
Kuputuskan nunda pernikahan
Biarlah apa kata dunia
Kita bangsa besar
Bukan bangsa tempe
Tidak akan mengemis
Tidak akan minta-minta
Apalagi minta bantuan
dengan embel-embel ini itu
dengan syarat ini itu

Trip Umiuki
Tangerang, 22/2/22

A51. (SAMA DENGAN A50)

A50. (SAMA DENGAN A51)

Jalan padat menuju Serang.
Kendaraan tua pelan merambat.
Tujuan jahat menunggu peluang.
Kesadaran berdoa jalan selamat.

Hujan deras tunda berangkat.
Angin bertiup kencang terasa.
Tujuan keras tanda semangat.
Ingin hidup senang sentosa.

Dukati motor di jalan bhayangkara.
Mantap terparkir dipagar Alfamart.
Hati kotor jangan dipelihara.
Tetap berzikir agar selamat.

Desa Dalung subur tanahnya
Kebun Petai tumbuh ditaman
Rasa beruntung syukur hikmahnya
Rukun damai sungguh idaman.

Pulau Lima tamannya luas
Nelayan Pergi nangkap ikan
Kalau dihina jangan balas
Menahan diri cukup doakan.

Indra Kesuma
Cilegon, 09-10 Maret 2020.

A49.

TANDA TANYA

Seorang ibu yang terbaring dan aku yang merapal doa. Aku pikir tanggal hari ini menyimpan pertanda. Dia ingin bangkit dari tidurnya dan membuatkan susu untuk cucu tersayang. Sekali lagi angka-angka menukilkan tanda. Ibu yang terpejam dan anak-anaknya pun mulai berdatangan. Betapa uniknya hari ini menyiratkan bilah tanya. Ibu itu meracau dari balik rasa nyeri. Lalu kami di sini saling bertanya. Ibu berilah kami penawar rasa cemas. Biar kami tidak membubuhkan tanda tanya di ujung kalimat ini. Setidaknya berilah tanda untuk kami dapat berenang bersama rintihanmu. Atau bertanyalah sedikit tentang dosa-dosa kami terhadapmu. Bukalah matamu sesaat saja sebagai tanda kau akan baik-baik saja. Biar pertanyaan ini membawa pulang jawaban, meski semua doa tergenang tangisan.

Wahyu Toveng
Utara Jakarta, 22022022

A48.

JADIKAN AKU CINTA PERTAMA DI HATIMU

Ya Allah izinkan hambaMu ini meminta kepadamu
Dalam penantian ini  di ujung penantianku
Terkadang hatiku merasa rindu
Kepada dia didalam diamku

Ya Allah izinkanlah aku berdoa kepadaMu
Dalam setiap doa di shalat Tahajudku di sepertiga malamku.
 Yang akan  bertaut dan bersemi indah dalam mahligai indahmu

Ya Allah ya Tuhanku
Tuntunlah hamba dalam menerima cintaku
Seorang bidadari yang benar benar adalah pilihanku dan pilihanMU
Bukan karena dilandasi oleh besarnya nafsuKU

Ya Allah ya Tuhanku
Bila dia memang benar benar baik untukku
Maka dekatkanlah diriku dgnnya & satukanlah kami dalam mahligai indahmu.
Dalam balutan pernikahan suci yang utuh
Tapi kalau bukan dia yang terbaik untukkku.

Janganlah biarkan kekagumanku menjadi nafsu yang membelenggu diriku.
Jadikanlah kekagumanku hanya seperti aku mengagumi diriMU.

Engkaulah Maha membolak-balikkan hati
Maka kutitipkan rasa ini, kuserahkan semuanya pada-Mu,
karena semua ini adalah milik-Mu…

ASKAR MARLINDO
Medan, 24 Januari 2019

A47.

DUDUK DI RUMAH RIANG BERCANDA

Rusa dikesan menuju pamah,
Dekat sebantun ular menanti;
Kalau bosan duduk di rumah,
Mari berpantun ceriakan hati.

Goreng haruan dengan jelantah,
Asyik menjamah lupa pelawa;
Janganlah tuan ingkar perintah
Duduk di rumah selamatlah nyawa.

Burung tempua terbang sekawan,
Di tepi laman bersarang rendah;
Kalau tiada arah tujuan,
Jangan tuan keluar rumah.

Bunga kenanga berseri-seri,
Dipetik ayah berikan bonda;
Sayang keluarga sayangilah diri,
Duduk di rumah riang bercanda.

Kuah berkicap ditambah nira,
Gelojoh jangan makanlah cermat;
Sahaya ucap salamlah mesra,
Moga teman berlimpah rahmat.

Aloy Indra Jokina
Malaysia.

A46.

DUA LIMA KALI JUGA DUA KALI LIMA (22222)

Dua kali lima, kau tak punya apa-apa
jika hanya menerka.
Dua kali lima, kau kecewa
jika hanya duduk-duduk saja.
Dua kali lima, kau leka
insan lain menerjah ke angkasa.
Dua kali lima sama sahaja
jika akal kau tidak menelur idea.
Dua kali lima menjadi bencana
angkara kau mengejar laba.

Dua lima kali tak akan berulang datang
rebutlah peluang mencipta ruang
moga semua peroleh rahmat Tuhan.
semuanya akan tinggal dua
terpacak nisan di kuburan.

Putraery Ussin:
2 rakaat selepas solat subuh 22022022 – UT

A45. (Sama dengan B25)

AKU (SAJAK HAKIKAT)

1

akulah bayangan, melayang
di antara gelombang
dan pelukan siang:
sementara di remang malam, aku hilang
di antara gigil
dan kecupan kelam.

2

akulah bayangan, menangis
mengejar wujud sendiri;
merindukan tempat berteduh,
dan pulang bersama keluhnya
ketika tanda tanya
tak kunjung menemukan jawaban.

3

akulah bayangan, hakikat
rasa dan perasaan
yang menyulam kalam isyarat
menjadi makna.

Oleh: Hendra Sukmawan
Garut, 22 Februari 2022

A44. (Sama dengan B24)

TARIKH BERSEJARAH UNIK

ada lima angka dua berjajar
yang sangat bermakna
tetapi,
satu sama lain
saling berlawanan
menjadi mizan hidup
ada lelaki ada perempuan
siang bergantian dengan malam
satu sisi timur lainnya barat
ada perintah ada larangan
yang baik tak mungkin jahat

bilangan dua yang lima
bisa jadi renungan
bagi yang tafakur
sebab,
ada ro’yu juga qolbu
tak mesti usri tapi diberi yusro
jika tidak nur berarti dzulumat
Allah mengilhamkan fujur sekaligus taqwa
pilihan boleh sorga boleh neraka
bagi para hamba-Nya

dua sebanyak lima
boleh jadi
pasangan yang tak berlawanan
dan menjadi kesatuan
yang tak mungkin terpisahkan
syahadat tauhid diikuti syahadat rasul
hablum minallah harus disertai hablum minannas
ridha Allah berarti ridha orangtua
ingin selamat dunia akhirat
jaga laku diri dan segala ucap

dua dua dua dua dua
bukan sekadar angka angka
bukan pula tarikh sejarah nan unik
namun bisa jadi
kontemplasi diri
bagi insan sejati
penghamba illahi.

Humam S. Chudori
Tangerang Selatan, Indonesia,
22222

A43.

Syahwat

Aku gaun tipis yang menutup tubuhmu dan menjaga lekuknya agar tak kaku
saat matamu yang tajam mulai menusuk waktu dengan diamku
hingga angin mendesir perlahan menggerakkanku
mencoba meyakinkanmu bahwa aku adalah tamu yang wajib dijamu

Aku anggur mengalir di tubuh kekasih
yang mencipta ruang untuk dihuni nafasmu
lalu engkau mabuk dalam dekap yang penuh bujuk rayu

Aku muasal yang mengalirkan riak pada darahmu yang tenang
menjadi gelombang yang menghantam urat nadi
hingga tubuhmu kekar mengkuduskan muasal kelahiran
yang jahanam sebelum ijab-qabul pernikahan

Namun aku resah saat dadamu alpa dari degup jantung yang menggema
menyerukan namaku di dalamnya
dan membuatku bertanya harus kemana aku tinggal selanjutnya
saat di antara semesta, hanya dirimu tempat yang sempurna

Maka tidak akan kubiarkan apapun merusak takdirku sebagai kenikmatan
juga tidak akan pernah diriku bungkam meski disumpal dengan puasa serta
sembahyang
hingga aku menaklukkan iman dan meniadakan tuhan dalam dirimu yang malang

Irvan Solihin Haqiqi
2022

A42.

22222

Sebelum dua kita hanya satu
Sendiri, sepi, tercari-cari matlamat diri.

Selepas itu kita berdua
Memadu janji sehidup semati, selagi ada langit dan bumi, selagi ada bulan dan matahari, selagi ada malam dan siang, selagi ada gelap dan terang, yang berpasang pasangan.

Kemudian kita mencipta angan, angka pertama dan dua dicantumkan, bukan untuk menghisap pecahan, sekadar mencari formula percambahan, penyambung zarah warisan Penerus zaman.

Dan, insan tetap insan, tiada kepuasan Dua yang berterusan, dua ditambah, dua dibuang, dua-dua disayang.

Ah, jangan lupa
Akadnya cuma dua ditambah dua.

Kalau lebih atau kurang, itu kita tak perlu kira.

Itu urusan Dia Yang Maha Bijaksana.

Sriwati Binti Labot.
Simanggang, 2022

A41. (Sama dengan B19; B21; B29)

HANYA ANGKA 22222

Seandainya masih, boleh lagi memburu pengulangan angka, seterusnya biar lebih di sepertiga. Di dalam gelap punca, arahnya lebih nyata dilihat mata walau dari setitik cahaya kerana di dalam siang terkadang silau sangat mengundang di dalam terang

Hati terkadang terlupa, bermain angka-angka, menyusun impian di tanggal cantik, berharap yang baik-baik tetapi sering berlaga alpa dengan celik.

Sungguh, di dalam angka-angka putaran berjalan seperti biasa, cepat atau lambat ianya pasti tiba, berjalan kepada baharu selepas menjadi lama, menuju kepada dekat yang sebelumnya takut dilihat, ada yang tiba-tiba terpadam dan hilang dari abjad kerana detik angka tarikhnya tersembunyi menjadi rahsia di dalam grombolan angka.

Seri Banang
BP Lakeside, Kepala Batas
22.22.22

A40. (Sama dengan B20)

DI JANTUNG PURNAMA ( iii )

malam yang melekat pada cermin
adalah makhluk misteri yang bersetia
dengan sunyi
hanya nyanyi angin bersenandung
dari rekah dinding — purnama tetap
tergantung
dihiasi bintang timur; legam yang likat
semakin membalut sekujur tubuh.

aku membilang nombor
pada usia sendiri — duri yang patah
menumbuh dalam diam.

(aku hanya ingin sebuah nyenyak
yang damai — sebelum fajar menyalami
liang-liang yang enggan sembuh).

ZULKIFLI MOHAMED
Terengganu, Malaysia.

A39. (Sama dengan B19)

PEKERTI MULIA

Ayam didik cantik serama,
sangkar halus berseni buluh;
anak dididik asuhan agama,
rukun yang wajib terjaga kukuh.

Bermain panah siap sedia,
tampak segak wira berkuda;
sifat amanah jujur setia,
biar diamal tersemat di dada.

Anak mak dara petik bidara,
asam paya dalam guninya;
budi bahasa elok bicara,
tambah bergaya cantik rupanya.

Bunga raya tumbuh merata,
merah terang jelas menawan;
wanita peria gugusan kita,
terkenal tampan manis rupawan.

Pandai si kecil duduk bersila,
ayap di pondok ibu selia;
andai dijaga adab susila,
terbentuk adat budaya mulia.

Hamimah
Johor, MALAYSIA
22022022

A38. (Sama dengan B18)

TUMPANG DI SINI

selagi tumpang di sini
tidak upaya hamba melestarikan 
hakikat rindu
setiap kali setia menggeletar
kasih tersisih
rindu terasa bersih
ingin sekali hamba terpilih

selama tumpang di sini
kirimkan alamat
bawakan isyarat
dapat hamba pulang dengan selamat

tempoh terikat dan singkat ini
kepingin hamba untuk bercinta

Hamizun Syah
Langgar, Kedah
22.02.2022

A37. (Sama dengan B17)

SEPOHON RINDU
22022022

Pernah satu ketika aku kirimkan
sepohon cinta yang rendang
ke tanah seberang
tingginya pengharapan
dalam hembusan kasih sayang
namun sirna bersama bayang
angkara madah dusta petualang lelaki curang

Dan hari ini
22022022
dikerahkan kekuatan
ku lepaskan segala kerinduan
ke dasar laut itu
bersama kasih sayang
dan fatamorgana cinta
jalinan sumbang

Tiada lagi kidung rindu
yang didambakan
cuma harapan beroleh keampunan Tuhan
bebas dari cinta terlarang

Hamimah
Johor, MALAYSIA
22022022

A36. (Sama denegan B16)

NISKALA

Dinding telah aku tutupi
hampir saja tidak temui
baris diksi watak sunyi
ditulis materi ilusi
insomnia larut rumi
masih daftar isolasi
titik cerita tanpa penghuni
detik bisikan kecil mimpi
menjilat emosi terapi
tiada jawapan pasti
penggal sisa kebatilan fiksi
dari buih fitrah nubari
kudrat kumampu berdiri lagi
aborsi hujan niskala empati
kota padangan berinti sepi

Gabriel Kimjuan
Taman Mutiara, Labuan, Malaysia.
22022022

A35.

BAHASAKU IHSAN NALURI

Bahasaku
tak selembut hembusan bayu
tak seindah sinar sang rembulan

Bahasaku
tak beralas kias untuk dihadam
tak berselimut berlindung dingin

Bahasaku
seperti kanak-kanak kecil bermain
di laman kampung di hujung desa

Bahasaku
seperti remaja di simpang jaya
mencari kata-kata mengikis sengketa

Bahasaku
Hanya begini seperti sebutan asal
ikutan naluri perkasa seadanya

Bahasaku
Hanya pinjaman cuma ketika
bernafas aku di halaman nyata

Bahasaku
luncur sepantas halilintar dihantar ketika mata-mata dijamah pudar

Bahasaku
seperti aku di jalanan kekasih antara kekasih membilang puing putih

Bahasaku
Usah disangkal hadir, usah dibenci pulang

Bahasaku
Adalah santapan rohani sejernih air di kali, semusim usia ini.

Bahasaku
Mencorak insani mengenal erti,
seikhlas fikir seikhlas hati

“Musim antara musim bermusim,
kita adalah warna pelangi pekerti”

ZARIR ALI
MARANG TERENGGANU
22.2.2022

A34. (Sama dengan B13)

DUNIA GAWAI

Tanpa ada bicara antara kita. Sedangkan jarak, tak lebih dari sedepa. Kita saling tatap, setelah itu tersenyum dan tertawa. Selanjutnya, memandang gawai masing-masing. Seolah tadi, hanya sebatas intermeso yang tak penting.

Huruf-huruf terbang membius angin; diamkan bibirmu, diamkan bibirku. Aku dan kamu masih sibuk bercumbu dengan ilusi ruang waktu. Masih saja realita kita tipu. Tersenyum pada entah, tertawa pada entah, saling pandang, oh sungguh, inikah dunia nyata menjelma antah-berantah.

Aku dan kamu duduk berdampingan, tak lebih sedepa jaraknya. Dan setan, menyaru di antara jariku dan jarimu. Menjadi gawai yang selalu kita genggam kemana-mana.

Dimaz Nunug
Semarang, 2022

A33. (Sama dengan B12)

22022022 

Enam kali diulang dua
apakah satu petanda
hidup lebih indah 
kalau selalu berdua,
pabila semakin tua 
usia selalu mempersenda
terkadang tertawa 
tanpa selindung jua,
ketakutan kepada sunyi
melebihi kepada mati
ketakutan paling sadis –
seorang diri menanti mati,
enam kali diulang dua
bukan sekadar tanda tanggal
ia juga peringatan. berdua
pasti lebih damai jiwa….

Simpang Ampat, Pulau Pinang
22/02/2022
#ibnudinassingkiri

A32.

MUALLAF

Senayan
21222
mendapat berita
3 muallaf belasan tahun dikembalikan semula pada ibunya
Al’ abid  al asnam
ketika itu senyap tanpa kata-kata
keputusan diterima bersama reda dan air mata 
Dan burung-burung damai berterbangan bagai mengucap 
tahniah pada si ibu yang melahirkan

Hari ini 22222
wahai anak-anak mualaf 
doa kami teguhlah imanmu
hormatilah ke dua ibu bapamu
sesungguhnya iman tidak bisa dijual beli
moga abadi teguh dalam diri

Amirhamzah
Ipoh Perak
22-02-2022

A31.

Negara Kesatuan Republik Cinta

Mari rekonsiliasi
Mari berdiplomasi

Kautinggalkan negaramu
Kutinggalkan negaraku

Kita dirikan Negara Kesatuan Republik Cinta:

Berdua saja
Haha hihi bersama

Oleh:
Jafar Nur Rizal

Bekasi, 2022

A30. (Sama dengan B9)

AZAB AIR

Ya Rabbi…
Walillahi mulkus samaawaati wal ardhi…
Entah dosa besar apa yang telah kita lakukan
Sehingga kita terpaksa mengharungi musibah ini
Bumi seribu ulama, seribu pelajar, seribu masjid yang kita banggakan
Ia adalah negeri yang telah Engkau bebaskan dari kegelapan kejahilan kepada cahayaMu
Adalah sebuah negara yang sentiasa menyebut namaMu
Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar
Jika memang kita telah lalai
Sombong kerana ilmu, kejuruteraan pengurusan bencana
Merasa telah membuka tabir rahasia ciptaanMu ya Rabbi…
Sampai lupa diri yang kecil ini

Ya Rabbi…
…wamaalakum min duunillahi min waliiyin walaa nashirin…
Pedihnya air mata kami tidak sebanding dengan air mata azabMu
Sungguh berat cobaan yang kami tanggung

Ya Rabbi…
Tempat perlindungan terbaik
Hanya di rumah yang Engkau berkati

Muhammad Alfaris
Serang, 2022

A29.

PEREMPUAN VENUS

Di lorong itu seorang perempuan mengucapkan selamat tinggal
Dia berhenti menulis katanya Negeri kita akan runtuh
Tapi ingatan-ingatannya terus saja mengutuk
Perempuan yang tidak pernah lelah mencari benua untuk menghentikkan siklus kehidupan
Sementara di tempat lain dengan waktu yang sama
Perempuan venus kembali menata diri
Jiwanya terangkut ke masa silam
Berharap angka terakhir di Almanak pada bulan Desember adalah rahasia besar
Dan membawa keajaiban
Bagaimana kita bisa mengilhami setiap detik yang berlalu dengan degup jantung memburu
Semua mata memandang curiga
Ada kasak kusuk di belakang punggung
Perempuan itu terus menembangkan kidungnya
Dan menyaksikkan bahwa lengkingannya adalah mantra
Kita akan hidup di Negeri yang entah dengan putaran jarum jam yang sangat lambat
Para pria kencana di lorong itu selalu menawarkan gairah dengan ribuan rayu
Meski mereka tahu di detik akhir bisa saja kematian menghampiri
“Ini hidup, Sayang!” teriak lelaki dengan perut buncit dan aroma tubuh yang menyengat
Perempuan venus kembali membuka topeng
Ada bekas ciuman perih di bibirnya yang ranum
Kerling di matanya tak lagi ungu semua berubah mengabu

Arnita
Bandung 2022

A28. (Sama dengan B7)

Pantun Nasihat 4 Karat

Tetes-tetes dosa t’lah tertumpuk dalam hati diri dan kawan
Sadar diri ‘tuk hapusi secara perlahan
Duhai adik yang cantik dan rupawan
Bekal lah hati dengan taqwa dan iman

Oleh: Indzz

A27. (Sama dengan B6)

Pernahkah Kau Membaca

Pernahkah kau membaca
Keriput senyum di wajah ibu
Ada tangisan yang bisu

Pernahkah kau membaca
Garis tangan ibu nan kasar
Namun halus kala membelai

Pernahkah kau membaca
Mata ibu yang berkaca-kaca
Betapa fasihnya berpura-pura

Oleh:
Ruli Alfaruq
Bandar Lampung, Indonesia

A26. (Sama dengan B4)

Setelah Tiada

Di atas kursi bambu
Seorang ibu duduk bersama rindu
Menunggu seseorang mengetuk pintu

Di teras depan rumah
Seorang ayah melamun penuh resah
Ditemani segelas kopi penawar lelah

Di samping pusara
Yang ditaburi bunga dan air mata
Seorang anak berdoa untuk keduanya

Ruli Alfaruq
Bandar Lampung, Indonesia

A25. (Sama dengan B3; B5)

Lalu

Baringkan tubuhku
Kan kubawa senyummu
Burung-burung yang berteduh
Kicaunya berhenti merayu
Sedalam rindu nan acuh
Seperti dedaunan yang jatuh

Oleh:
Ruli Alfaruq

Bandar Lampung, Indonesia

A24. (Sama dengan B2)

Aku mulai fasih malafalkan sedih 
Mengguyur lirih pada perih

Aku telah hafal merapal aral
Wanita-wanita pembawa sial 

Aku telah punah menyeka air mata 
Menyesat lara pada pelupuk luka.

Tak banyak harapan yang menghampiri
Dalam batas perjalanan ini 
Ku terdiam hingga khayal pun meninggi
Jauh kedasar Bumi

Menatap langit bersama bintang di Angkasa membuatku melayang tanpa henti
Bersama pesona malam yang membuat sunyi 

Terus berlari dan pergi
Hingga aku sadar ternyata ini hanyalah sebuah mimpi. 

Oleh:
Hney

A23.

RENGKUHAN UNTUK DIRI

Perlahan namun pasti, beberapa orang yang pernah bersemayam dalam hidup mulai berjalan pergi. Bukan karena keinginan, melainkan keadaan yang mengharuskan. Kini bukan tentang lagi cerita kita, dia atau mereka namun hanya aku seorang diri.

Sepi bukanlah hal baru yang ku temui, aku pernah berada pada lorong sepi yang siapapun enggan untuk memasukinya. Sampai beberapa orang mulai mengisi lorong tersebut hingga aku merasa hidup.

Satu …
Dua …
Hingga semuanya pergi meninggalkan lorong tersebut, mungkin terlalu gelap hingga mereka tak betah berlama-lama. Aku membiarkan mereka pergi, bukan karena mereka tak berarti namun aku cukup mengerti bahwa tak selamanya mereka menemani.

Sepi memang pernah ku lalui, namun bukan berarti tak ku takuti. Aku takut terlarut dalam sepi yang membuatku tak dapat mempercayai. Aku ingin ditemani namun sepertinya sudah tak ada lagi.

Oleh:
توفيق احسن<ibnuaqil0303@gmail.com>

A22.

DA RA RAM
: terubuk dan pungguk

Darararara ram dara rara ram
Darara raram da rarararara ram
Darararara ram dara rara ram
Darara raram da rarararara ram

Menunggu bintang berkena-kena
rindu merebak sebentang dada
menunggu sayang berlena-lena
dahulu retak sekarang bermesra

Darararara ram dara rara ram
Darara raram da rarararara ram
Darararara ram dara rara ram
Darara raram da rarararara ram

Pandanglah-pandanglah kemuncak kasih
terubuk itu bertelur fasih
segala pendam diagih-agih
punggukpun merindu memilah-milih

Darararara ram dara rara ram
Darara raram da rarararara ram
Darararara ram dara rara ram
Darara raram da rarararara ram

Dalam jiwa-jiwa perindu
ruh-ruh TUHAN dalam diri akan senantiasa merdu
ratip demi ratib menebas belukar
ratib demi ratib melepas segala mungkar
ratib demi ratib bak pungguk yang memegang ikrar
ram rara ram menyelongkar kitab rampai yang sudah berlampu asfar
Yaaa! yang sudah berlampu asfar

Bak merebut telur-telur terubuk
lautan akan berkucah buih-buih mabuk
ombak-gelombang menjadi tunduk
angin dan ribut menyimpan tanduk
maka darah dalam diri akan khuduk
di sinilah tanda-tanda menjelma tunjuk
bahwa dunia memang tidak akan pernah habis direguk
Yaaa! dunia memang tidak akan pernah habis direguk

Darararara ram dara rara ram
Darara raram da rarararara ram
Darararara ram dara rara ram
Darara raram da rarararara ram

Sedang telungkup, berkubang sengguk
dendam menyala, dipadam pujuk
sedang lah cukup, telur terubuk
tetap dikucah laut yang hibuk

Sedang meramu, rindunya pungguk
bulan menyala, di tengah rajuk
sedang lah cukup, ratib tersengguk
tetaplah ingin, tersaruk-saruk

Dalam jiwa-jiwa perindu
ruh-ruh TUHAN takkan sebatas sendu
ratip demi ratib menanam candu-candu
ratib demi ratib bernandung fardhu nan fardhu
ratib demi ratib menjelma hamdu

: da rara ram
padaNya kuserahkan ini terubuk dan segala pungguk

-MUHAMMAD FEBRIYADI

A21.

Pantun Berkait Lima Rangkap

Rebung tumbuh di perdu buluh
    segera dilentur supaya lentik
Memang sungguh ilmu itu penyuluh
    semoga ditegur bertambah cerdik

Segera dilentur supaya lentik
    kelak terbentuk hiasi halaman
Semoga ditegur bertambah cerdik
    akhlak terpupuk jadi pedoman

Kelak terbentuk hiasi halaman
    sedap memandang jiwa nan damai
Akhlak terpupuk jadi pedoman
     harap menjulang impian tercapai

Sedap memandang jiwa nan damai
    tempat bahagia lagi selesa
Harap menjulang impian tercapai
    martabat bangsa dan nusa

Tempat bahagia lagi selesa
    orang berjalan rasa selamat
Martabat bangsa dan nusa
    imbang amalan dunia akhirat

Hamizun Syah
Langgar, Kedah
22.02.2022

A20.

22.2.22  SEKALI JELMA

22.2.22 sekali jelma di umur dunia
sejuta makna pemuja angka
yang indah bertakhta di jiwa
seakan hari ini yang paling indah
diciptalah seribu acara
nikah kahwin dan kini berdua
ada yang lahir ke dunia 
baru menjadi insan bernyawa
lambang kasih yang tak sudah
tarikh berkat tautan cinta
semoga abadi selamanya
jangan tertipu pesona dunia.

22.2.22  sekali jelma melukis lara
cerita kisah duka manusia
talak jadi lumrah rumah tangga
ada yang karam oleh sengketa
akhirnya bahtera hilang punca
putus ikatan mengocak rasa.
Tarikh keramat menguji jiwa
takdir penentu terhenti nyawa
usia insan milik yang esa
siapalah kita untuk bertanya
kenapa hari ini dan bukan lusa
kerana mati rahsia Allah.

Suzana Jumadil
Limbang, Sarawak
22.2.22

A19.

Jalan Kembara

langit yang putus dari ujung pandang
menjelma layang-layang di tanganmu
kau lepas dan kejar sampai tak tahu waktu
bagai anak yang lupa siapa ayah siapa ibu
padahal, sudah kau bawa asin lautnya
sudah kau pikul garamnya di deras tangismu
dalam mencari jalan mimpi
dalam mencari jalan pulang
memilih tanah tumpuan bertuan
siapa diri dari mana berasal
tiada yang tahu kulit kacang kecuali bijinya
tiada yang tahu belang kecuali harimaunya
tiada yang tahu gading kecuali gajahnya
tiada yang tahu utang kecuali anaknya

Khalili
Indonesia, 22-2-2022

A18.

Mengaji Serumpun

mengaji tanah, membuat kita tak lupa asal darah
yang mengalir jauh dari ayah bunda
asal muasal mimpi melahirkan jalan diri
menyimpan nasab dan sanad hakiki
dalam kesakralan yang tak berbatas
perjalanan belas kasih berabad-abad lamanya
dari rahim Malaya penuh laga dan air mata
sampai kita berpinak-pinak di garis tanah dan silsilah
menuju keluasan yang tak berbilang kaumnya.

membaca laut, menyadarkan asal rantau berlayar
dari sagaramu yang kian kehilangan asin dan ikan
dari utara dan selatan, kapal-kapal datang mengincar
membawa napas pasirmu yang mulai tak berdasar,
bak pesisir tak berpantai. tinggal geledak tumbang
melawan gelombang zaman. tiada lagi rindang alam
menahan terik, umpama kota-kota yang kian melirik,
mempercantik dan molek.

menghayati gunung dan hutan, terasa udara kian membakar.
gumpal asap polusi mengusirmu dengan sesak hari
tanah basah hanya menyimpan longsor dan banjir
di antara denyut jantungmu yang semakin kencang
kesadaran mengguncang laksana debar badai
kepala menggaung bagai penjuru raung bingung
rintih suara prihatin jalin menjalin massa
harap insan hidup tiada tamak ke alamnya

merenungi air, hidup mengalir ibarat pesisir tanah air
jadi darahmu. jadi darahku yang membiru
meski jauh, saling menghidupi memberi udara bertuah
nafas serumpun tanah. hingga melayu tiada layu
salam perdamaian kekal menuntun pandang
tiada insan hidup sendiri di muka bumi
sebab antara ragamu dan ragaku terikat saripati
jiwamu dari jiwaku, dagingmu dari benih-benih darahku
yang mengalir tanpa kau sadari tanpa kau pikir
maka tiadalah hidup berdiri sendiri.

Khalili
Indonesia, 22-2-2022

A17.

PUISI  VILANEL

TARIKH  SANG   BUANA

Luar biasa, tarikh sang buana,
tanggal ampuh hitungan hari
dua dua dua dua dua

sejak turunnya Adam dan Hawa
beranak cucu menghuni bumi,
luar biasa, tarikh sang buana,

Tatkala kurun semakin tua
usah harapkan ketemu lagi
dua dua dua dua dua,

Sejarah silam sudah terbaca,
yang akan datang penuh misteri,
luar biasa, tarikh sang buana,

“Berpasang-pasang” kurniaan- Nya,
hakikat hidup semula jadi
dua dua dua dua dua,

Begitu arus menuju masa
kita yang masih mampu menyaksi
luar biasa, tarikh sang buana,
dua dua dua dua dua.

MOKHTAR  RAHMAN
Alor  Setar
22022022

A16.

TENTANG FEBRUARI

Menyusuri sungai-sungai waktu
tanggal dua dua
hari bulan dua
dua ribu dua puluh dua

Dari Pantai Timur ke Utara
menyinggah sejenak menjamu selera
menikmati udang galah paya bakau
ditemani segelas tembikai susu aromanya menggamit selera  bahagia menikmati rezeki Februari
dalam lelah sang musafir
membawa jambangan doa
merestui dua sejoli melunas janji
makmurlah masjid yang dibina
biar indah mengimarahkan cinta
menaut kasih di mimbar rahmah.

Nukilan spontan:
CT Nurza
Jerantut, Pahang
22.02.2222, 7:15 pm

Hakcipta Terpelihara @ 2022 CT Nurza.

A15.

22222

kabut 
malam menepi 
memancar bias api 
bumi mengangkat jaring pelangi 
berkilauan bintang harum cadar kubah 
keagungan berhembus seruling melengking irama waktu
senja temaran bayangan bincang-bincang hinggap simfoni mengalun 
pelan malam ke peraduan gerak harum menorehkan peristiwa berdarah
dalam genggam tablet menorehkan peristiwa berdarah dalam genggam tablet  
hinggap simfoni mengalun pelan malam ke peraduan gerak harum harap merabukan 

sebatas angan penyair jurnalis cepat saji melintang jemari mewarnai dinding 
batas cyber senja temaran bayangan bincang-bincang keindahan mengalir kasturi 
peraduan musim bulan menyerap pantulan berlayar nafas matahari 
terangkut sesak penumpang pertanyaan-pertanyaan detak terjawab pesan 
kekasih berbinar pandemipun saling dekap membisikkan 
duka perjalanan kehilangan kenangan penuh 
kabut malam menepi memancar 
bias api bumi
mengangkat 
jaring 
pelangi berkilauan 
bintang harum cadar 
kubah keagungan berhembus seruling 
melengking irama waktu bershaf-shaf mengitari 
gunung nyala tepukan langit bumi putaran 
nada gerak tarian ikan burung terkayuh tembang 
api berthawaf mengeluarkan kandungannya bumi berganti dengar 
bumi lain syair mengalir di kaki gunung keindahan mengalir 
kekasih berbinar berlayar terangkut nafas matahari menyingkap tirai 
meja hidangan pelangi pesta cinta gelora lapang dada terbuka 
mata berlayar syair wangi api hangat menyerap cadar terkecup sejuk 

binar mata kekasih kasturi bulan menyerap pantulan temaran bayangan bincang-bincang hingga redup senja awan teduh peraduan musim harum kemilau 
pancaran berseri pelayan-pelayan simfoni mengalun pelan jeli bermata 
bintang senja kemilau pancaran berseri pelayan-pelayan
simfoni mengalun pelan jeli bermata bintang
senja wangi api hangat menyerap 
cadar terkecup sejuk binar 
mata kekasih menyisakan 
senandung jiwa
senandung 
jiwa 
pemberontak meja 
panjang mata berputar 
mereguk hangat mentari mendeka
pedaran cawan-cawan kilau menusuk bulan 
ilalang menyisakan senandung jiwa senandung 
jiwa pemberontak hinggap simfoni mengalun pelan

Cunong Nunuk Suraja
GG  CC  Lembahdalangkulit 22222

A14.

NAWAITU 22222

21 Rejab 1443
cahaya malam ansur kelam
tarbiah jiwa berkejaran dengan waktu singgah
puasa sunat akhbar
bersama wulan amalan Islam syumul
pemula semi sedia tegar uji
mulai  puasa wajib
hari berlalu bakal berakhir Rejab
pembawa khabar
sinar Syaaban mencerlang
rahmat Ramadan luruh           
Mimpi mempelangi nyata pasti indah.

Meski telah cicir cita-cita fana
nan dikilik sepanjang hayat kecundang
Ingin susur cari berpatah pulang mengutip
janji  lewat sudah
senja muram kelam
menyesatkan tuju arah akhir
tawakal reda taubat nasuha
tawaduk mohon tuah jannah kerana Allah

PARIDAH ISHAK
Desa Melor Serendah
22222

A13.

PANTUN ILHAM 22222

Terasa nanar arah tersalah,
hajat bersua di pohon palma;
niat sebenar kerana Allah,
dua puluh dua dua erat bersama.

Baju  kelabu nilai seribu,
busana rapi dibeli jua;
rindu menggebu di dalam kalbu,
mengusir sepi ria bersua.

Adik mencari buah kuini,
membawa baldi tepi telaga;
sempurna diri rohani murni,
cinta abadi bawa ke syurga.

Kuih kasidah terhidang sudah,
sambal berlada ditambah sekar;
bertikam lidah bertukar madah,
anggap bercanda senyum terlakar.

Ombak gelora gelombang daya,
ikan kedera terimbas jelas;
GAKSA e-Sastera santunan karya,
ukhuwah mesra dijalin ikhlas.

PARIDAH ISHAK
Desa Melor Serendah
22222

A12.

Gurisan Cinta Di Tanggal Dua Puluh Dua

Dulu, tika sendirian aku
mengimpikan hidup berdua
menyemai cinta denganmu
di laman kasih asmara
tekadku: tak akan dirimu kuduakan.

Kini, dua putera kiriman Tuhan
menjadi amanah perhubungan
penyeri epilog kehidupan
penguat tali percintaan
kejap diikat di layar kesetiaan.

Di tanggal dua puluh dua
bulan kedua
tahun dua ribu dua puluh dua
kunukilkan gurisan cinta
kutadah kedua-dua tangan bermunajat
berserta sebaris dua kalimat
agar dua hati ini
tekal bersatu harmoni
dipayungi rahmat Rabbul Izzati.

Semoga cinta ini terus ampuh bertahan
bukan sehari dua
bukan setahun dua
bukan sedekad dua
malah selagi ada usia
pinjaman Tuhan Yang Maha Berkuasa.

Percayalah: kau yang pertama
dan tiada yang kedua.

Mohd Shukri bin Hussin
Bandar Bera, Pahang
22.02.2022

A11.

HARI CERIA YANG BERKAH

Hari nan indah permai damai
bayu dingin mengelus berbisik
unggas di dahan menyanyi girang
bermekaran kuntuman di ranting kehijauan
ingin kutari sebuah keinginan hasrat meruap
mohon pertimbangan
kutitip doa kesyukuran mohon perkenankan
permintaan kecilku ini mulusnya dingin menjalari
mengitari awan menjadi puing salju bening menurun
titis-titis jernih dan indah bersatu di kalbu.

Berikan bahagia untuk setiap penghuni dunia
hindari kesakitan yang merantai jiwa sekian lama
flora dan fauna berdamai terpantul cahaya
kuasa semesta gemilang laksana pelangi tujuh warna.

Kata-kata sakti kulontarkan sarwajagat
cakerawala sebagai atmosfera keramat
patuh akur segala hasrat demi keinginan melihat
semua tersenyum bahagia jua memberi rahmat
bertamu menadah tangan memohon keampunan
berilah kemaafan pada setiap kesalahan.

Di hari yang indah cemerlang lagi berkah
kurnia-Nya tiada tandingan
bersimpuh lagi pohon kerahmatan
saat dan detik ini ingin disyukuri masih diberi
waktu untuk berperi membuat bakti untuk pertiwi.

Sujata Wee
Pt 284 Jln Baru Kg Kulim 16250 Wakaf Bharu Kelantan.

A10.

PANTUN KELUARGA MALAYSIA

Tepilah kolam gali terusan,
 situ tempat suburnya rumbia;
bersatu azam cipta wawasan,
 capai hasrat Keluarga Malaysia.

Harimau mengaum cari pasangan,
dalam jagaan sepi sendirian;
pelbagai kaum berganding tangan,
seruan kerajaan sama jayakan.

Kumpul jerami atas timbunan,
keringkan lama baru bakarkan;
rancak ekonomi basmi kemiskinan,
teras utama harus perjuangkan.

Lepas menajak di Lembah Pura,
memikat merbah juga terkukur:
pemimpin bijak rakyat sejahtera,
rezeki berlimpah mengucap syukur.

Membawa pukat meredah paya,
berjalan laju tanah berlumpur,
andai sepakat pasti berjaya;
negara maju aman dan makmur.

-Sujata Wee
Pt 284 Jln Baru Kg Kulim 16250 Wakaf Bharu Kelantan.
No telefon 01111025928

A9.

LORONG SMART

Sukarnya aku menangkis hujah
pada terowong yang dibina dengan
jutaan wang rakyat

air menjadi ular besar
menyusur terowong dalam hujan
lebat
argh, aku terjerat
dalam takungan air yang
berpusat!

Argh, mana fungsinya teknolgi
setakat gah  hebat terowong larian
air permukaan seperti tersurat
dataran melimpah banjir
rumah dan kenderaan
banyak yang tenggelam
mengheret hartanah mereka
ke lembah yang musnah!

-TAMAT-

Ismail Hashim

A8.


LAFAZ CINTA 22222

Dua puluh dua bulan dua
tahun dua ribu dua ini
kulafaz cinta suci berdua
bagai satu memori di sini

Tak pernah dikau melestarikan
walau punya seribu hasratnya
Tinggi gunung inku lafazkan
mungkinkah dikau berpura hanya

Usahlah dikau sembunyi padaku
berlakon serta berpura malu
tetapi dikau dambakan cintaku
serupa macam duri semalu

Hari ini hari bersejarah
tarikh cantik melafazkan cinta
angkatkan tangan kita berserah
semoga sayang sesame kita
———————————————————————————————————
Salmah Binti Amir
Cyberjaya, Selangor Darul Ehsan.

A7.

Pantun 22022022

Kerabu betik dan bunga telang,
     Bawa ke Songsong pergi berdua;
Tarikh yang cantik angka berulang,
     Dua dua kosong dua dua ribu dua.

Bawa ke Songsong pergi berdua,
     Sampai di sana bakarkan ikan;
Dua dua kosong dua dua ribu dua,
     Nikmat saujana Tuhan berikan.

Sampai di sana bakarkan ikan,
     Teritip dipahat ikan dipukat;
Nikmat saujana Tuhan berikan,
     Bertubuh sihat umur pun berkat.

Teritip dipahat ikan dipukat,
     Simpan makanan untuk bekalan;
Bertubuh sihat umur pun berkat,
     Jaga hubungan sanak dan taulan.

Simpan makanan untuk bekalan,
     Duduk di Songsong sehari dua;
Jaga hubungan sanak dan taulan,
     Tidaklah kosong hidup berdua.

Simpang Ampat, Pulau Pinang
22/02/2022
#ibnudinassingkiri

A6.

22222 JAMMARDJUM

berputar menghitung putaran liar arus
nafas matahari alamat pasti baru
kebakaran pasar di bawah hujan deras
sesuai protokol pandemi tak ada acara
pemulasaraan pandemi rapi susu piranti

pelayat berjarak menatap wajah mayat
dada perempuan Jawa disunting melati
dalam telepon genggam penyair mahir
catatan kecil sajak tua lembaran
beribu gambar wajah perempuan senyum

koran telepon genggam cerita pendek
koran nama pelukis ilustrasi cerita
bukan sebatas angan lusuh kumuh
perempuan Bali berdandan penari dibuka
sebatas angan penyair di rumah duka

jenazah dalam peti terpantau layar
televisi layaknya terhubung kamera alit
bukan sebatas angan jabat tangan
puncak saling dekap membisikkan duka
sebatas angan viral cyber sastra

masa omicron sesuai protokol pandemi
tak ada acara saling jabat tanganpun
dekap membisikkan duka bukan sebatas
angan viral cyber sastra masa 
hujan deras warung kopi penyair 

salah omicron binatang kumbang kayu
pendorong tinja ayam kebakaran pasar 
di bawah semprotan tangki bahan bakar
kebakaran pasar di bawah deras hujan
menyelam kolam gerimis mendaki lereng

malam runtuh dalam sujud kening
sajadah basah dalam mimpi disergap
pemburu kata imaji berantakan terjebak
labirin kardus sejuk tembang hujan
mereguk arus minuman dalam taman

taman sebenarnya sudah tertandai pakan
tiba menyusup di daun sawo kecik 
depan masjid meluruhkan daun tua
berbuah masak lupa terpetik marbot kelelawarpun alpa malam-malam senyap derunya

menyambar mengunyah nengusap wajah subuh 
basah sate kambing penaik tekanan
darah oplos sedikit daging rusa 
buku manis sampai siap dibedah
mencoblos detak jantung suaka bakar

datang gumpalan imaji memata hitam
putih dalam perut puisi jari 
jentikmu menarikan imaji bercabang alit
cakaran warna penuh tekanan sapuan
jemari berlepotan kesan seakan matahari

mengaca di kolam dalam mimpi disergap
pemburu kata imaji berantakan terjebak
labirin kardus sejuk tembang hujan
mereguk arus minuman dalam taman setaman sebenarnya sudah tertandai luar

tiba menyusup di daun sawo kecik 
depan masjid bahkan meluruhkan hujan
daun tua berbuah masak terlupa 
tak terpetik kelelawarpun menyambar alpa
semua akan berlalu mengikuti alam

seperti angin berganti arah di katulistiwa
seperti musim terbuka di dada perawan
seperti pesta  menggulung imaji puisi
fana terpapar di hamparan sabana raya
kota menggumamkan duka cerita urban

cunong nunuk suraja
GG CC Kotapusatjantung
22222

A5.

22222

puisi dua koma tujuh
empat huruf empat kata
tersesat empat baris dalam empat bait
dua makna

cunong nunuk suraja
GH  CC Kotaparisjawa 22222

A4.

22222

PUISI MANA LAGI YANG KAUPLAGIAT?

cunong nunuk suraja
GG  CC Korageeimisilusi
22222

A3.

BELOK KIRI LALU JALAN LURUS KE HATIKU
: Farrohah Ulfa

Jika kau kehilangan senyummu, istriku
Belok kiri lalu jalan lurus ke hatiku
Lamat-lamat kau temukan
Jalan melenyapkan airmata duka
Dan kau akan ingat
Cara termanis mengembalikan senyuman

Moh. Ghufron Cholid
Junglorong,

22 Februari 2022

A2.

KAMAR 22222

Kau dan aku
Nama lain restu
Yang dicemburui waktu

Doaku, doamu
Saling meniadakan ragu

Segala terpahat
Termuat dalam kamar yang khidmat

Moh. Ghufron Cholid
Junglorong,

22 Februari 2022

A1.

LEMBAR 22222 SEBELUM SUBUH

Kubaca kembali risalah cintamu
Doa-doa berbaris rapi
Lalu terbang mengecup langit
Meminta kesembuhan
Biar kau tak didera sakit

Pelan-pelan senyummu kuntum
Aku lupa pada lembaran buram
Masa silam
Yang penuh lebam harapmu, kawan

Lembaran 2222 sebelum subuh
Nama lain perjalanan doa
Buat kesembuhanmu, sahabat tinta

Bawah sajadah panjang
Ku sembunyikan segala jejak linang
Biar tak seorangpun tahu

Moh. Ghufron Cholid
Junglorong,

22 Februari 2022

SEKIAN PENYERTAAN DI GaksaAsean@gmail.com

(B) PENYERTAAN DI eSastera@gmail.com dll

B43. (Sama dengan A62)

B42. (Sama dengan A61)

B41. (Sama denegan A59)

B40. (Sama dengan A58)

B39. (Sama dengan A57)

B38. (Sama dengan A56)

B37. (Sama dengan A55)

B36. (Sama dengan A54)

B35 (Sama dengan A53)

B34. (Sama dengan A52)

B33. (Sama A50)

B32. (Sama B33; Sama A50)

B31. (Sama dengan A49)

B30.

B29. (Sama dengan B19; B21; A41; A51A)

B28. (Sama dengan A48)

B27. (Sama dengan A47)

B26. (Sama dengan A46)

B25. (Sama dengan A45)

B24. (Sama dengan A44)

B23. (Sama dengan A43)

B22. (Sama dengan A42)

B21. (Sama dengan B29; A41 dan A51A)

B20. (Sama dengan A40)

B19. (Sama dengan A39)

B18. (Sama dengan A38)

B17. (Sama dengan A37)

B16. (Sama dengan A36)

B15. (Sama dengan A35)

B14. Sama dengan A34)

B13. (Sama dengan B14 = A34)

B12. (Sama dengan A33)

B11. (Sama dengan A32)

B10. (Sama dengan A31)

B9. (Sama dengan A30)

B8. (Sama dengan A29)

B7. (Sama dengan A28)

B6. (Sama dengan A27)

B5.(Sama dengan A25; B3)

B4. (Sama dengan A26)

B3. (Sama dengan A25; B5)

B2. (Sama dengan A24)

B1.

DITIPU BADUT

Betapa banyak 
badut-badut 
tak berkostum,
berkeliaran dalam 
dimensi kita.

mereka berjoget, 
menghibur demi;
membahagiakan kita, 
namun 
di balik topeng itu 
wajah murung 
menahan tangis 
yang tidak bisa 
dibendung. 

Jiwanya terluka,
batinnya menangis,
ruh nya terkekang,
hampa kekosongan,
ia rasakan,
gundah gelisah 
ia senyapkan.

Oleh:
Ibnu Aqil <ibnu67944@gmail.com>

SEKIAN PENYERTAAN DI eSastera@gmail.com dll

KEPUTUSAN

5.03.2022:

Hadiah Ke-1: RM222.22. Cunong Nunuk Suraja. “22222” (Karya A15). [PAID RM223.00 to Rois on 21.04.22].
Hadiah Ke-2: RM222.22. Paridah Ishak. “Pantun Ilham 22222” (Karya A13). [PAID RM223.00 on 21.04.22].

TAMAT.